Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Adab Dulu, Baru Ilmu

09 Dec 2025

Humas

31

Dalam tradisi pendidikan Islam, ada satu prinsip yang selalu dijaga sejak dulu hingga sekarang: adab lebih utama daripada ilmu. Para ulama besar seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad menekankan hal yang sama, bahwa seseorang tidak akan mendapatkan berkah ilmu jika ia belum memperbaiki adabnya terlebih dahulu. Karena ilmu bukan hanya soal banyaknya yang kita tahu, tetapi bagaimana ilmu itu membentuk karakter dan perilaku kita.

Adab adalah sikap dasar yang mencerminkan siapa diri kita sebenarnya. Cara kita berbicara kepada guru, menghormati teman, menjaga kebersihan, disiplin dalam belajar, hingga cara kita berperilaku ketika tidak ada yang melihat, semuanya adalah cerminan adab. Dan dari adab yang baik, ilmu menjadi mudah masuk, mudah dipahami, dan lebih bermanfaat.

Sebaliknya, ilmu tanpa adab membuat seseorang kehilangan arah. Orang yang cerdas tetapi tidak beradab akan sulit menerima nasihat, mudah bersikap sombong, dan lebih fokus pada pengakuan daripada manfaat. Banyak pengetahuan, tetapi sedikit kebaikan. Banyak hafalan, tetapi minim pengaruh positif. Di sinilah kita belajar bahwa adab bukan pelengkap, melainkan fondasi dari seluruh proses belajar.

Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, prinsip ini bisa terlihat dari hal-hal sederhana: datang tepat waktu, menyimak penjelasan guru dengan baik, menjaga ketertiban kelas, menghargai pendapat teman, serta menjaga sopan santun dalam berbicara. Sikap-sikap seperti ini membuka pintu keberkahan dalam menuntut ilmu. Karena ketika adab terjaga, hati menjadi lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan proses belajar menjadi lebih bermakna.

Belajar bukan hanya tentang mengisi kepala, tetapi juga membentuk diri. Itulah mengapa pendidikan sejati tidak hanya melahirkan siswa yang pintar, tetapi juga berakhlak. Dan semua itu dimulai dari satu prinsip yang tidak lekang oleh waktu: jaga adab, maka ilmu akan mengikuti.

Rilis

Berita

Adab Dulu, Baru Ilmu

09 Dec 2025

Humas

32