Halo Sobat Al-Hasra, pernah tidak merasa semangat belajar di awal tapi baru beberapa menit kemudian sudah mulai membuka media sosial atau terdistraksi hal lain? Tenang, MinRa juga pernah mengalaminya. Fokus yang cepat luntur bukanlah hal asing di era yang serba digital seperti sekarang.
Menurut riset dari Microsoft Canada, rata-rata perhatian manusia saat ini hanya bertahan selama delapan detik. Bahkan, lebih singkat dari perhatian seekor ikan mas. Hal ini terjadi karena kita hidup di tengah banjir informasi dan distraksi yang terus-menerus hadir dari berbagai arah. Namun, kabar baiknya adalah fokus bukanlah bakat, melainkan kebiasaan yang bisa dilatih.
Ada beberapa hal yang membuat kita sulit mempertahankan fokus. Misalnya, terlalu banyak informasi yang masuk sekaligus, lingkungan yang kurang mendukung untuk belajar, tidak adanya tujuan yang jelas, atau bahkan kondisi tubuh yang kurang fit seperti kurang tidur dan dehidrasi. Lalu, bagaimana cara menjaga fokus agar tidak mudah luntur?
1. Tentukan tujuan yang spesifik setiap kali belajar. Hindari target yang terlalu umum seperti “hari ini mau belajar”. Sebaiknya, gunakan target yang jelas seperti “menyelesaikan lima soal fisika dan membaca satu bab sejarah”.
2. Atur waktu dengan metode sederhana seperti teknik pomodoro. Belajar selama dua puluh lima menit, kemudian istirahat lima menit. Setelah empat sesi, berikan waktu istirahat yang lebih panjang sekitar lima belas menit. Cara ini cukup efektif untuk menjaga pikiran tetap segar.
3. Jauhkan sumber gangguan selama waktu belajar. Simpan ponsel di luar jangkauan atau aktifkan mode hening. Sobat Al-Hasra juga bisa mencoba aplikasi seperti Forest atau Focus To-Do untuk membantu mengatur waktu belajar secara lebih disiplin.
4. Jaga energi tubuh. Belajar dalam kondisi lapar, mengantuk, atau kelelahan tentu tidak akan optimal. Pastikan tubuh dalam kondisi prima agar pikiran lebih mudah fokus.
5. Coba hadir secara penuh di momen sekarang. Saat belajar, fokuslah untuk belajar. Saat istirahat, nikmati waktu istirahat itu. Hadir secara utuh akan membuat setiap aktivitas terasa lebih bermakna.
Dalam Islam, kesungguhan dalam menyelesaikan pekerjaan juga sangat ditekankan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai seseorang yang apabila melakukan suatu pekerjaan, ia menyelesaikannya dengan itqan, yakni kesungguhan dan ketelitian (Hadits riwayat Thabrani). Fokus tidak hanya penting dalam hal akademik, tetapi juga merupakan bentuk rasa tanggung jawab atas waktu dan amanah yang diberikan.
Sobat Al-Hasra, mari belajar menjaga fokus seperti menjaga nyala lilin di tengah angin. Mungkin sulit di awal, tapi dengan latihan yang konsisten, fokus akan menjadi kebiasaan yang menguatkan karakter dan membentuk kedisiplinan. Ingat, orang-orang hebat adalah mereka yang menyelesaikan satu hal dengan sepenuh hati, bukan yang sibuk menyentuh banyak hal tanpa benar-benar menyelesaikannya.
Semangat untuk terus belajar dan memperbaiki diri, ya. Karena fokus bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang terus berproses dan bertumbuh.