Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Guru adalah Pembentuk Karakter, Bukan Hanya Pemberi Nilai

19 Feb 2025

Humas

51

 
Halo, Sobat Al-Hasra! Coba bayangkan, jika suatu hari teknologi berkembang begitu pesat hingga semua mata pelajaran diajarkan oleh kecerdasan buatan (AI). Murid tinggal masuk ke dalam ruang virtual, mendengarkan penjelasan dari sistem yang bisa menjawab semua pertanyaan, dan bahkan menilai tugas secara objektif tanpa celah kesalahan. Terdengar efisien, bukan? Namun, ada satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh AI atau sistem secanggih apa pun: membentuk karakter manusia. 

Di sinilah peran seorang guru menjadi sesuatu yang tidak tergantikan. Guru bukan sekadar penyampai materi atau pengoreksi ujian, tetapi mereka adalah arsitek kehidupan yang membentuk pola pikir, nilai, dan kebiasaan kita sejak dini. Tanpa bimbingan yang tepat, seseorang bisa saja tumbuh cerdas secara akademik tetapi kosong dalam moral dan empati. 

Mari kita lihat lebih dalam. Ketika seorang murid mendapat nilai buruk, seorang AI mungkin hanya akan memberikan analisis kesalahan dan rekomendasi perbaikan. Namun, seorang guru bisa lebih dari itu—ia bisa melihat ekspresi muridnya, memahami tekanan yang dirasakan, dan memberikan motivasi dengan cara yang personal. Ada kalanya, satu kalimat sederhana dari seorang guru bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri. 

Di luar kelas, guru juga menjadi saksi dari banyak cerita yang tidak tertulis di buku pelajaran. Mereka tahu mana murid yang datang ke sekolah dengan perut kosong, mana yang diam-diam menanggung beban keluarga, atau mana yang kehilangan semangat karena merasa gagal. Dalam situasi seperti ini, guru tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga sebagai pendengar, penyemangat, dan bahkan tempat bersandar. 

Pendidikan sejati bukan hanya tentang mengisi kepala dengan teori, tetapi juga tentang bagaimana kita belajar mengelola kegagalan, menerima perbedaan, dan tumbuh menjadi manusia yang lebih baik. Seorang murid mungkin tidak akan ingat semua rumus fisika yang diajarkan di sekolah, tetapi mereka akan selalu ingat bagaimana seorang guru pernah percaya pada mereka ketika dunia meragukan. 

Jadi, Sobat Al-Hasra, mari kita ubah cara pandang kita terhadap pendidikan. Untuk para murid, lihatlah guru bukan hanya sebagai pemberi tugas, tetapi sebagai mentor kehidupan yang bisa menjadi sumber inspirasi. Untuk para guru, teruslah membimbing dengan hati, karena di balik setiap murid yang sukses, selalu ada guru yang pernah menanamkan nilai-nilai yang tidak ternilai harganya. Karena pada akhirnya, keberhasilan bukan hanya diukur dari angka di rapor, tetapi dari bagaimana kita menjalani hidup dengan penuh makna. 

 

Rilis

Berita

Kekuatan dalam Kesabaran dan Doa

21 Feb 2025

Humas

23