Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Kejadian Wajar nan Lucu yang Sering Dialami Para Muslim

08 Aug 2025

Humas

11

 

Menjadi seorang Muslim tidak hanya soal ibadah wajib. Ada banyak kebiasaan kecil yang jika direnungkan, terasa sangat istimewa. Bukan karena terlihat dari luar, tetapi karena begitu melekatnya ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan ketika kita lupa melakukannya, hati tetap punya cara untuk mengingatkan. 

Salah satu contohnya adalah ketika masuk kamar mandi. Seorang Muslim dianjurkan untuk melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu. Tapi tidak jarang, karena terburu-buru atau tidak sadar, kita justru melangkah dengan kaki kanan duluan. Refleks saja, langsung mundur sedikit dan mengganti langkah dengan kaki kiri. Bukan pamer taat, tapi karena memang sudah tertanam dalam diri. 

Begitu juga dengan shalat. Sedang berdiri, membaca surat, lalu tiba-tiba muncul pertanyaan dalam hati: “Ini rakaat keberapa ya?” Otak mulai menghitung cepat, sambil berharap tidak ada yang tertinggal. Rasanya seperti ingin menekan tombol “ulang”, tapi akhirnya memilih untuk melanjutkan dengan penuh hati-hati. 

Momen lain yang tidak kalah sering terjadi adalah saat makan. Misalnya ketika lapar sekali, langsung saja menyantap makanan sambil berdiri, menggunakan tangan kiri, dan tanpa membaca doa terlebih dahulu. Setelah sadar, biasanya kita langsung berhenti sejenak, lalu mulai membaca basmalah dalam hati setiap kali menyuap makanan. Rasanya seperti ingin “memperbaiki” yang tadi terlewat. 

Dan yang paling tidak disangka: bersin di dalam kamar mandi. Karena terbiasa mengucap alhamdulillah setiap kali bersin, refleks itu kadang muncul secara otomatis, bahkan di tempat yang tidak dianjurkan untuk menyebut nama Allah. Setelah sadar, biasanya langsung terdiam, menyesal, lalu membaca istighfar dalam hati. 

Kebiasaan-kebiasaan seperti ini mungkin terlihat remeh. Tapi dari situlah kita belajar bahwa ajaran Islam tidak hanya hidup di atas kertas atau di masjid, tetapi juga menyatu dalam gerak-gerik kita sehari-hari. Bahkan saat kita lupa, hati tetap berusaha mengarahkan kembali. 

Inilah yang membuat kehidupan sebagai seorang Muslim menjadi begitu berwarna. Ada cinta dalam ketaatan, ada kehangatan dalam kebiasaan, dan ada makna dalam setiap hal kecil yang hanya sesama Muslim bisa mengerti. 

Rilis

Berita