Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Menghidupkan Semangat Sumpah Pemuda: Dari 1928 untuk Generasi Kini

28 Oct 2024

Humas

212

Setiap tanggal 28 Oktober, Indonesia memperingati salah satu peristiwa paling bersejarah dalam perjuangan menuju kemerdekaan—Hari Sumpah Pemuda. Momen ini tidak hanya mengingatkan kita akan perjalanan panjang bangsa, tetapi juga semangat persatuan yang pertama kali dikumandangkan oleh pemuda-pemudi Indonesia pada tahun 1928.

Perjalanan menuju Sumpah Pemuda dimulai dari Kongres Pemuda I, yang diadakan pada 1926. Walaupun kongres ini belum menghasilkan ikrar persatuan, namun sudah tampak bahwa para pemuda dari berbagai wilayah ingin menyatukan visi perjuangan mereka. Baru pada Kongres Pemuda II, yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta), semangat itu benar-benar diwujudkan.

Kongres ini dihadiri oleh pemuda-pemudi dari berbagai organisasi, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Jong Celebes, dan lainnya. Salah satu tokoh penting yang turut berperan adalah Mohammad Yamin, yang merumuskan ikrar yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Deklarasi ini menegaskan bahwa walaupun terdiri dari berbagai suku, budaya, dan bahasa, pemuda Indonesia berkomitmen untuk bersatu sebagai satu bangsa.

Sekarang, hampir 100 tahun setelah Sumpah Pemuda, generasi muda dihadapkan pada tantangan yang berbeda. Tantangan di era modern mencakup globalisasi, kemajuan teknologi, hingga isu lingkungan. Namun, semangat persatuan dan kerja sama tetap relevan. Dalam menghadapi tantangan global, pemuda Indonesia dituntut untuk berpikir kritis, berinovasi, dan membawa solusi bagi berbagai masalah sosial dan lingkungan.

Bagi generasi muda, semangat Sumpah Pemuda bisa diwujudkan melalui berbagai cara, seperti:

Inovasi Teknologi
: Dengan menjadi pelopor di bidang teknologi, pemuda bisa menciptakan solusi yang memberdayakan masyarakat.

Pelestarian Budaya: Melestarikan budaya lokal agar tetap dikenal dunia dan menjadi kebanggaan bangsa.

Aksi Sosial dan Lingkungan: Terlibat dalam kegiatan sosial dan lingkungan, seperti gerakan membersihkan pantai atau program pengurangan sampah plastik.

Sebagai contoh, ada banyak anak muda yang sukses membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Misalnya, Maudy Ayunda yang aktif menginspirasi pemuda lewat pendidikan, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang memenangkan medali emas di Olimpiade, atau tim-tim startup Indonesia yang menciptakan aplikasi yang membantu UMKM di seluruh nusantara. Kisah mereka adalah bukti bahwa semangat Sumpah Pemuda masih hidup dalam diri generasi muda.

Yuk, bersama-sama kita lanjutkan perjuangan pemuda 1928 dengan aksi nyata dan semangat persatuan! Jadilah bagian dari perubahan positif untuk Indonesia yang lebih maju. Semangat Sumpah Pemuda tak hanya menginspirasi, tapi juga memberi energi bagi kita untuk terus berkarya. Selamat Hari Sumpah Pemuda!

Rilis

Berita