Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Pilih Selektif atau Terjebak dalam Pertemanan Toxic?

25 Feb 2025

Humas

97

 

Halo, Sobat Al-Hasra! Pernahkah kalian merasa ada teman yang justru lebih sering membuat lelah daripada bahagia? Atau mungkin, tanpa sadar, kalian berada di lingkungan yang membuat kepercayaan diri perlahan terkikis? Jika iya, bisa jadi kalian sedang terjebak dalam pertemanan toxic. Dalam hidup, kita tidak bisa memilih keluarga, tetapi kita bisa memilih teman. Namun, pertanyaannya, apakah kita sudah memilih teman yang tepat, atau justru membiarkan diri terjebak dalam hubungan yang merugikan? 

Percaya atau tidak, lingkungan pertemanan punya pengaruh besar terhadap pola pikir, kebiasaan, bahkan masa depan kita. Teman yang baik bisa menjadi motivasi untuk berkembang, sedangkan teman yang toxic bisa menjadi penghambat yang membuat kita sulit maju. Bayangkan jika setiap hari kita dikelilingi orang-orang yang suka meremehkan, menyalahkan, atau memanfaatkan kita. Tanpa disadari, kita bisa mulai meragukan diri sendiri dan kehilangan semangat. Tidak semua teman membawa dampak positif. Berikut beberapa tanda bahwa pertemanan yang kita jalani mulai mengarah ke sesuatu yang tidak sehat: 

1. Sering meremehkan atau menjatuhkan 
Teman yang baik seharusnya memberi dukungan. Jika mereka lebih sering mengkritik dengan cara yang menyakitkan atau membuat kita merasa tidak cukup baik, itu tanda bahaya. 

2. Hanya ada saat butuh sesuatu 
Jika mereka menghubungi hanya ketika butuh bantuan, tetapi menghilang saat kita mengalami kesulitan, itu berarti hubungan yang tidak seimbang. 

3. Menyerap energi, bukan memberi semangat 
Setelah bertemu mereka, apakah kita merasa lebih bersemangat atau justru semakin tertekan? Pertemanan yang sehat harusnya saling menguatkan, bukan membuat kita semakin stres. 

4. Tidak menghargai batasan 
Jika kita merasa harus selalu mengikuti keinginan mereka, meskipun itu bertentangan dengan prinsip atau kenyamanan kita, itu pertanda hubungan yang tidak sehat. 

Banyak orang takut dianggap sombong jika mulai menjaga jarak dari lingkungan yang tidak sehat. Padahal, memilih teman bukan berarti membeda-bedakan secara berlebihan, melainkan memastikan bahwa kita berada di lingkungan yang mendukung pertumbuhan diri. Bagaimana cara memilih pertemanan yang lebih sehat? 

• Cari teman yang bisa diajak tumbuh bersama 
Teman yang baik tidak selalu harus setuju dengan kita, tetapi mereka akan mendukung kita untuk menjadi versi terbaik dari diri sendiri. 

• Perhatikan perasaan kita setelah bersama mereka 
Jika setelah bertemu mereka kita merasa lebih percaya diri dan termotivasi, itu pertanda baik. Namun, jika justru merasa lelah dan tidak dihargai, mungkin ada yang perlu dievaluasi. 

•Berani menetapkan batasan 
Jangan takut mengatakan “tidak” jika sesuatu tidak sesuai dengan prinsip atau kenyamanan kita. Teman yang baik akan menghargai batasan yang kita buat. 

• Jadilah teman yang baik juga 
Jika kita ingin dikelilingi orang-orang yang positif, kita juga harus berusaha menjadi pribadi yang suportif dan menghargai orang lain. 

Sobat Al-Hasra, pertemanan yang sehat bukan tentang seberapa banyak teman yang kita miliki, tetapi seberapa berkualitas hubungan yang kita bangun. Jangan takut untuk meninggalkan lingkungan yang toxic, karena itu justru membuka peluang bagi orang-orang yang lebih baik untuk hadir dalam hidup kita. Jadi, apakah kita memilih selektif dalam berteman, atau tetap bertahan dalam pertemanan yang justru merugikan? Keputusan ada di tangan kita. 

 

 

Rilis

Berita

Kekuatan dalam Kesabaran dan Doa

21 Feb 2025

Humas

100