Yayasan AL-Hasra Rilis Berita

Temanmu Bukan Samsak Emosi, Beranikan Dirimu untuk Melangkah ke Psikolog

11 Feb 2025

Humas

138

 
Halo, Sobat Al-Hasra! Pernah nggak sih, kalian merasa kelelahan karena selalu jadi tempat curhat seseorang? Atau mungkin tanpa sadar, kalian sendiri yang sering meluapkan emosi ke teman tanpa memikirkan perasaan mereka? Kita semua punya beban masing-masing, tapi penting untuk menyadari bahwa teman bukan tempat untuk menumpahkan semua emosi negatif. Yuk, kita bahas lebih dalam! 

Sebagai manusia, kita pasti mengalami naik turunnya emosi. Ada hari-hari di mana kita merasa stres, kecewa, atau marah, dan itu normal. Tapi, kalau setiap kali ada masalah kita selalu melampiaskannya ke teman tanpa mempertimbangkan perasaan mereka, lama-lama hubungan pertemanan bisa jadi toxic. 

MinRa sendiri pernah ada di posisi itu, baik sebagai pendengar maupun sebagai orang yang sering meluapkan emosi. Awalnya, MinRa pikir nggak ada yang salah. Tapi ketika teman-teman mulai menjauh, MinRa sadar bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. 

Teman memang tempat berbagi cerita, tapi bukan berarti mereka harus menanggung semua beban kita. Mereka juga punya masalah sendiri, punya batas kesabaran, dan butuh ruang untuk diri mereka sendiri. Coba bayangkan jika kalian berada di posisi mereka—selalu jadi tempat curhat tanpa henti, mendengar keluhan tanpa solusi, atau bahkan menjadi sasaran kemarahan yang nggak jelas. Lama-kelamaan, pasti capek dan ingin menjauh, kan? 

Masih banyak yang menganggap bahwa ke psikolog itu hanya untuk orang dengan gangguan mental. Padahal, psikolog itu seperti dokter untuk kesehatan mental kita. Sama seperti kita pergi ke dokter saat flu atau demam, kita juga bisa ke psikolog saat merasa emosional, stres, atau butuh tempat bercerita yang aman. 

Psikolog akan membantu kita memahami emosi, mengelola stres, dan memberikan solusi yang lebih sehat dibanding sekadar melampiaskannya ke orang lain. Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan? 

1. Sadari pola emosi – Apakah kita sering meluapkan emosi tanpa mempertimbangkan orang lain? Apakah kita sering merasa terlalu terbebani dengan curhatan orang lain? 
2. Cari cara sehat untuk mengelola emosi – Menulis jurnal, olahraga, meditasi, atau sekadar menyendiri sejenak bisa membantu meredakan emosi. 
3. Jangan ragu mencari bantuan profesional – Konsultasi ke psikolog itu bukan sesuatu yang memalukan. Justru, itu tanda bahwa kita peduli dengan kesehatan mental kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. 

Sobat Al-Hasra, yuk lebih peduli dengan diri sendiri dan orang lain! Jika merasa butuh bantuan, jangan takut untuk mencari pertolongan yang tepat. Karena teman itu untuk saling mendukung, bukan untuk jadi samsak emosi. Beranikan dirimu melangkah ke psikolog dan jadilah versi terbaik dari dirimu! 

 

Rilis

Berita

Kekuatan dalam Kesabaran dan Doa

21 Feb 2025

Humas

100